Senin, 23 September 2013

LULUS PLPG 2013 , GAMPANG INI TIPS SUKSESNYA

Berikut adalah cuplikan tip dan trik menghadapi PLPG yang berlang selama 10 hari.
·         Pastikan anda mengetahui tempat PLPG dimana anda ditempatkan, jika jauh boleh patungan untuk masalah angkutan, jika tidak pastikan anda mengetahui dengan pasti lokasinya.
·         Saat sudah sampai kenali semua rekan anda satu kamar, minta no HP nya, ini berguna jika ada hal yang mesti dikerjakan segera sebagai sebuah kelompok dll.
·         Tepat waktu. Selalu tepat waktu saat masuk kelas, apalagi saat waktunya makan. Sikap ini juga sangat berguna saat waktu pengumpulan tugas-tugas.
·         Minum air putih. Banyak penelitian minum air putih bisa membuat tubuh jadi lebih konsentrasi dalam beripikir. Maklum PLPG tugasnya banyak.
·         Menyiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat. Silabus dan RPP, alat peraga yang akan anda gunakan untuk mikro teaching. Jika anda mengajar di SD, siapkan RPP dan silabus dalam dua versi ( tematik dan mata pelajaran)
·         Percaya diri. Jadilah guru yang percaya diri. Ukuran percaya diri adalah tetap tenang ketika melihat teman sesama guru yang kelihatan sibuk mempersiapkan ini dan itu. Jika kita sudah merasa mempersiapkan diri tetap tenang sambil lihat apa yang belum kita lakukan.
·         Jika tugas sudah mulai banyak, gunakan filosofi DONE IS BETTER THAN PERFECT, berusaha banting tulang untuk menjadikan tugas-tugas anda sempurna hanya akan membuat anda jatuh sakit dan tidak menikmati lagi suasana di PLPG
·         Berteman dengan banyak orang. Sesama guru yang ada di kelas anda adalah tempat untuk menimba ilmu dan belajar. Cara paling jitu untuk belajar dari sesama guru yang hadir adalah dengan bertanya alasan mengapa memilih untuk menjadi guru, dijamin anda akan menemukan 1001 jawaban.
·         Senang membantu sesama guru, jika anda punya kelebihan dalam bidang computer ajari dan bantu sesama teman guru dijamin anda akan didoakan agar lulus PLPG dengan sukses hehe
·         Bawalah kurikulum, buku pelajaran, dan buku referensi lainnya meskipun nanti akan mendapatkan modul plpg.
·         Bacalah modul PLPG dengan seksama meskipun penatar tidak menyuruh membaca karena soal tes diambil dari modul itu.
CATATAN :
·          Metode yang dipakai dalam PLPG :
Pelatihan, Workshop, Model Partisipatif, Praktik, Individu, Kelompok, Penilaian (partisipasi, teman sejawat, produk, presensi, tes awal dan akhir diklat)Praktek mengajar (termasuk penilaian Praktek):
·         Praktik mengajar dengan teman sejawat
·         Asesor akan menunggui dan memberikan penilaian tentang sikap, gaya mengajar, membuka, menerangkan, menutup, bertanya, mengelola kelas, dan menggunakan media inovatif.
·         Jangan sampai dalam peer teaching, grogi, tidak keluar suara, gemetar, dan sebagainya. Anggap saja seperti mengajar ke siswa di sekolah.

Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) kuota 2013 sebentar lagi akan segera digelar serentak di seluruh rayon LPTK yang ditentukan di seluruh Indonesia. Dan tentu saja bagi para peserta yang sudah lulus Uji Kompetensi Guru (UKG) 2013 tentu ingin langsung lulus sertifikasi dan mendapat sertifikat profesi serta dinyatakan sebagai guru profesional yang pada akhirnya akan memperoleh haknya mendapatkan tunjangan profesional sebesar gaji pokoknya.
Namun untuk dapat lulus langsung PLPG tentu saja perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin termasuk empat kompetensi guru yang wajib dimiliki oleh guru profesional. Uji kompetensi ini bukan sekedar mengevaluasi hasil belajar peserta selama PLPG, tetapi lebih kepada pengukuran kompetensi guru sebagai pendidik profesional. Uji kompetensi ini mencakup ujian tulis dan ujian kinerja.
Ujian tulis bertujuan untuk mengungkap kompetensi profesional dan pedagogik, sedangkan ujian kinerja untuk mengungkap kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial secara holistik. Keempat kompetensi ini juga bisa dinilai selama proses pelatihan berlangsung. Ujian kinerja dilakukan dalam bentuk praktik pembelajaran bagi guru atau praktik bimbingan dan konseling bagi guru BK.
Adapun hal-hal yang akan dihadapi peserta PLPG sebagai syarat kelulusannya sebagai berikut :
1. Ujian Tulis
§  Ujian tulis pada setiap akhir PLPG dilaksanakan dengan pengaturan tempat duduk yang layak dan setiap 30 peserta diawasi oleh dua orang pengawas.
§  Ujian tulis terdiri atas Ujian Tulis Nasional (UTN) dan ujian tulis LPTK (UTL).
§  Soal Ujian Tulis Nasional (UTN) dikembangkan secara nasional di bawah koordinasi KSG.
§  Rayon LPTK  berkewajiban menjaga kerahasiaan soal Ujian Tulis Nasional (UTN).
§  Soal Ujian Tulis LPTK (UTL) dikembangkan oleh LPTK dalam bentuk soal uraian berbasis masalah.
§  Penilaian harus dilakukan secara sahih, adil, obyektif, dan akuntabel.
§  Pelaksanaan uji tulis harus sesuai dengan rambu-rambu uji kompetensi.
2. Ujian Praktek
Dalam pelaksanaan ujian praktek ini peserta PLPG dalam rombel dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 10 peserta, selanjutnya setiap kelompok kecil melakukan hal-hal berikut :
1)    Guru kelas dan guru mata pelajaran
Ujian praktik terpadu dengan kegiatan peer teaching. Setiap peserta tampil dua kali, dan pada tampilan kedua merupakan ujian praktik. Tampilan pertama dan kedua untuk menilai kemampuan mengajar peserta
a)    untuk 30 menit pertama, peserta melakukan praktik mengajar  dengan menggunakan RPP yang disusun pada saat workshop
b)    pada 20 menit berikutnya peserta lain dan instruktur memberi masukan dan menilai dengan menggunakan IPPP.
Adapun skor akhir kelulusan peserta PLPG adalah
skor lulus PLPG
2)    Guru bimbingan dan konseling atau konselor di sekolah
Ujian praktik terpadu dengan kegiatan peer guidance and counseling. Setiap peserta tampil dua kali dan keduanya merupakan ujian praktik. Tampilan pertama melakukan konseling individual  dan tampilan kedua melakukan bimbingan kelompok atau  bimbingan klasikal  dengan menggunakan RPLKI dan RPLBK yang dibuat padaworkshop.
Pelaksanaan ujian praktik dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a)    Peserta mengemukakan tujuan dan mendemonstrasikan layanan bimbingan dan konseling selama 30 menit.
b)    Peserta menerima masukan dari peserta lain dan instruktur serta mendapatkan penilaian dari Instruktur selama 20 menit.
1.     Pengujipada ujian praktik harus memiliki NIA yang relevan dengan mata pelajarannya.
2.     Ujian praktik mengajar dinilai dengan Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran atau IPPP.
3.     Ujian praktik BKdinilai dengan instrumen penilaian konseling individual dan instrumen penilaian bimbingan kelompok atau klasikal.
4.     Skor Ujian Praktik (SUP) guru mata pelajaran dan guru kelas, diambil dari skor tampilan kedua.
5.     Skor akhir ujian praktik guru bimbingan dan konseling  adalah rata-rata skor tampilan pertama dan kedua.
6.     Penentuan kelulusan peserta PLPG dilakukan secara objektif dan didasarkan pada rambu-rambu penilaian yang telah ditentukan.
7.     Peserta yang lulus mendapat sertifikat pendidik, sedangkan yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang. Ujian ulang dilaksanakan maksimal duakali pada tahun berjalan.
8.     Ujian ulang dilakukan segera setelah tahapan PLPG selesai.
9.     Mekanisme ujian ulang disesuaikan dengan kondisi geografis masing-masing LPTK Penyelenggara, dapat dilakukan dengan:
1)    peserta datang ke LPTK Penyelenggara;
2)    asesor datang ke tempat peserta;
3)    bekerjasama dengan LPTK terdekat dengan peserta (antar Rayon).
1.     Pelaksanaan ujian diatur oleh LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan dengan mengacu rambu-rambu ini.
2.     Peserta yang belum lulus pada ujian ulang yang kedua diserahkan kembali ke dinas pendidikan kabupaten/kota untuk dibina lebih lanjut.
Ujian Ulang
Ujian ulang diperuntukkan bagi peserta sertifikasi yang belum mencapai batas nilai kelulusan. Ujian ulang pada hakikatnya sama dengan uji kompetensi yaitu meliputi ujian tulis dan/atau ujian praktik. Apabila peserta ujian ulang praktik untuk mata pelajaran tertentu jumlahnya sedikit, maka dapat digabungkan dengan peserta dari mata pelajaran yang serumpun. Setiap peserta yang tidak lulus uji kompetensi, diberi kesempatan maksimal 2 (dua) kali ujian ulang.
Bagi peserta yang tidak lulus ujian ulang kedua dikembalikan ke Dinas Pendidikan untuk dilakukan pembinaan. Ujian ulang diselesaikan pada tahun berjalan dengan menggunakan soal uji kompetensi terstandar yang dikembangkan oleh KSG. Pelaksanaan ujian ulang mengikuti rambu-rambu pelaksanaan ujian PLPG.

Sumber : FKIP USD Yogyakarta







 TIPS SUKSES
PLPG
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
Guru merupakan ujung tombak bagi kesuksesan pendidikan di sekolah, karena guru lah yang selalu berinteraksi secara langsung dengan siswa. Melalui guru pula siswa memperoleh pengetahuan dan mengembangkan potensinya untuk menghadapi kehidupan dimasa depan. Begitu besarnya peranan seorang guru, sehingga pemerintah pun selalu berusaha meningkatkan kualitas keprofesionalan guru, salah satunya adalah dengan sertifikasi.
PLPG adalah suatu program yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru yaitu kompetensi profesionalitas. Dalam menentukan kelulusan guru saat sertifikasi, ada dua cara yang dilakukan yaitu melalui portofolio dan melalui diklat (pendidikan dan latihan). Portofolio merupakan kumpulan dokumentasi tertulis dari seluruh kompetensi yang dimiliki seorang guru, yang disusun sesuai urutan yang telah ditentukan. Kemudian assessor akan memberikan penilaian “lulus atau belum lulus”. Selanjutnya, bagi guru yang belum lulus inilah yang direkomendasikan untuk mengikuti PLPG.
Berikut ini adalah beberapa tips agar lulus PLPG yang dikemukakan oleh Jamal Ma’mur Asmani, yang karyanya diterbitkan oleh DIVA Press.
1. Pahamilah mekanisme dan prosedur PLPG.

PLPG adalah program pemerintah yang penuh dengan tata cara dan aturan main yang baku. Bertanya kepada guru yang sudah lulus PLPG tentang mekanisme dan prosedur, mengenai bekal apa yang harus dipersiapkan, materi apa saja yang disajikan, dan ujian apa saja yang diselenggarakan, tentu akan mempermudah saat mengikuti PLPG.
2. Jagalah Kedisplinan.

Disiplin dalam PLPG misalnya dengan cara selalu datang tepat waktu, mengerjakan tugas dengan on time, dan menjauhi segala larangan yang mencederai pelaksanaan PLPG.
3. Berlatihlah membuat silabus dan RPP jauh-jauh hari.

Salahsatu materi utama PLPG adalah mengetes kemampuan guru dalam membuat silabus dan RPP sebagai manifestasi dari kompetensi pedagogies dan profesional.
4. Praktikkan metode PAIKEM.

Salah satu materi dalam PLPG adalah tentang macam-macam metode pengajaran. PAIKEM(pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan) merupakan salah satu metode pembelajaran yang dianggap sangat efektif, oleh karena itu guru harus mampu mengaplikasikan metode tersebut.
5. Asahlah kemampuan PTK dan Karya Tulis Ilmiah

PTK dan KTI merupakan salah satu materi penting dalam PLPG, maka menguasai kedua hal tersebut sangatlah penting, baik secara teori maupun praktik.

6. Pelajari aspek penilaian pendidikan

Seorang guru harus mempunyai kemampuan melakukan penilaian pendidikan sesuai teori yang benar.
7. Intensifkan latihan micro teaching

Supaya tidak grogi dalam praktik micro teaching saat PLPG, tidak ada salahnya guru berlatih dengan teman sejawatnya dan menguasai materi secara mendalam, sehingga proses belajar dan mengajar sesuai dengan silabus dan RPP yang dibuat. Latihan ini tentu saja akan membentuk mental yang mantap dan percaya diri, sehingga guru mampu tampil meyakinkan, santai dan berkualitas.
8. Belajarlah menggunakan media pembelajaran

Guru diharapkan dapat menggunakan alat atau pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman).Bahkan, guru juga diharapkan mampu mengembangkan keterampilan membuat media pembelajarannya sendiri.
9. Aktif dan Responsif

Selama mengikuti PLPG, jangan hanya pasif mendengarkan penjelasan instruktur. Anda harus aktif bertanya, memberikan respons, dan menyampaikan pemikiran-pemikiran bernas, aplikatif, dan solutif.
10. Berorientasi kepada tujuan

PLPG hanyalah sarana untuk mencapai prrofesionalitas, sedangkan tujuannya adalah demi mencapai tingkat profesionalitas secara objektif. Berusaha dengan kemampuan terbaik untuk lulus PLPG, dan membuktikan kepada publik bahwa ia pantas lulus dengan kemampuan yang dimiliki, dan tidak ada upaya manipulasi yang mencederai esensi PLPG.
Secara umum, penguasaan materi baik secara teori maupun praktik memang menjadi syarat mutlak bagi kelulusan, namun berdoa kepada Tuhan YME juga menjadi kebutuhan bagi setiap manusia, karena Tuhan akan memberikan apa yang terbaik dan yang dibutuhkan oleh hamba-Nya. Dan tuhan tidak akan pernah meninggalkan makhluk yang senantiasa berdoa kepada-Nya, serta akan selalu menghargai setiap usaha yang dilakukan.

Demikian sedikit ulasan mengenai PLPG, semoga dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan. Sekali lagi perlu di ingat, bahwa setiap usaha manusia akan dihargai oleh Penciptanya, dan barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam mengupayakan sesuatu akan lebih memberikan hasil yang maksimal pula. PLPG secara esensial adalah meningkatkan profesionalitas guru untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Diharapkan tidak ada hal – hal yang menyimpang dari tujuan pendidikan, karena masa depan bangsa Indonesia berada ditangan guru-guru yang berkualitas dan berbudi luhur. (Ulfi)

Sabtu, 17 Agustus 2013

IKUTILAH !!! LOMBA MEWARNAI GAMBAR Tingkat Kabupaten Indramayu

 IKUTILAH !!!
LOMBA MEWARNAI GAMBAR
Tingkat Kabupaten Indramayu
Tema : Semangat belajar seperti pejuang
HARI ULANG TAHUN REPUBLIK  INDONESIA
KE-68
2013
Berhadiah
Trofy Camat Pasekan
Trofy Ka UPTD Pasekan
Serta hadiah menarik lainnya
YANG DISELENGGARAKAN OLEH
GUGUS SEKOLAH TENGIRI
Ketentuan :

Peserta : SD
 adalah siswa kelas rendah sekolah dasar (kelas I atau II atau kelas III SD)
Sekolah: SDN di wilayah UPTD Kecamatan Indramayu, Balongan, Sindang  dan Pasekan
Jumlah peserta: tiap SD hanya diperbolekan mengirim 2 orang siswa (tidak dibedakan laki-laki atau perempuan)

Pendaftaran:
 17 Agustus 2013-20 Agustus 2013 pukul 08 WIB
Formulir     : Formulir akan dikirim kemasing-masin SD di UPTD Kec. Indramayu, Balongan, Sindang dan Pasekan
Batas Formulir diterima panitia : 20 Agustus 2013
Biaya Pendaftaran Rp 30.000 tiap peserta   (mendapat 2 kotak snak, dan 2 lembar pilihan kertas bergambar yang akan diwarnai
Hadiah :
Juara  I sampai III trofy dari Camat Pasekan.
Juara I sampai 10 Cidera Mata Alat tulis belajar.
Tiap peserta mendapat Piagam penghargaan

Alat gambar :
Peserta boleh menggunakan : Pinsil gambar, krayon, spidol warna, atau cat air.
Kertas gambar disediakan Panitia


Peserta : TK /PAUD
Adalah  peserta didik  TK/Paud  tanpa membedakan tingkat kelas
TK/Paud di wilayah UPTD Kecamatan Indramayu, Balongan, Sindang  dan Pasekan
Jumlah peserta: tiap TK/Paud hanya diperbolekan mengirim 5 orang siswa (tidak dibedakan laki-laki atau perempuan)

Pendaftaran:
 17 Agustus 2013-20 Agustus 2013 pukul 08 WIB
Formulir     : Formulir akan dikirim kemasing-masing TK/Paud  di UPTD Kec. Indramayu, Balongan, Sindang dan Pasekan
Batas Formulir diterima panitia : 20 Agustus 2013
Biaya Pendaftaran Rp 30.000 tiap TK/Paud   (mendapat 2 kotak snak untuk guru pembimbing , dan 5 lembar pilihan kertas bergambar yang akan diwarnai
Hadiah :
Juara  I sampai III trofy dari Kepala UPTD Pendidikan  Pasekan.
Juara I sampai 10 Cidera Mata Alat tulis belajar.
Tiap peserta mendapat Piagam penghargaan

Alat gambar :
Peserta boleh menggunakan : Pinsil gambar, krayon, spidol warna, atau cat air.
Kertas gambar disediakan Panitia


Pelaksanaan Lomba
 Selasa 20 Agustus 2013
Tempat Lomba        : gedung Kantor Kecamatan Pasekan
Waktu         : 09.00 sampaidengan 12.00



Panitia,
LOMBA MEWARNAI GAMBAR
Tema : Semangat belajar seperti pejuang
HARI ULANG TAHUN REPUBLIK  INDONESIA
Tingkat Kabupaten Indramayu
KE-68
2013

Ketua,                                                         Sekretaris,

 Agus Warsono, SPd.I, MSi.                                  Taufiq Ibrahim, SPd.





Selasa, 06 Agustus 2013

Rabu, 17 Juli 2013

INDONESIA TIDAK MEMILIKI PLANING PEMBELAJARAN YANG MANTAP SEHINGGA KURIKULUM KITA SUDAH BERGANTI SEBELAS KALI SEMENJAK MERDEKA


Oleh : Agus Warsono 
Inilah negara dengan kemajuan dan reformasi berubahan yang tersendat  dan selalu dengan perubahan yang didasari ego pribadi pemimpin dan berujung proyek dan "uang". Padahal untuk meletakan dasar fondament anak bangsa diperlukan suatu ketetapan perundangan yang mantap. Bukankah dalam Undang-undang Dasar 1945 disebutkan "mencerdaskan kehidupan bangsa" mendasari apa yang disebut Kurikulum itu. 
Kiranya untuk mengejar ketertinggalan Indonesia akan ilmu pengetahuan dan teknologi mungkin tidak bisa diumpamakan sebuah nilai "7"  ke nilai "10" atau membuat SDM putra Indonesia dari pintar ke lebih pintar lagi, namun justru slalu dimulai dari angka "o" .  Adalah kurikulum kita yang slalu berganti  dan berganti pada siapa Menteri Pendidikan dipegang. Meski tidak semua menteri pendidikan slalu berbuat merubah kurikulum, namun rakyat memandang slalu jika ganti mentri ganti kurikulum.
Sebagai contoh tanyakan kepada sepuluh guru sekolah dasar, methoda apa yang terbaik dan cepat utuk anak usia 5-7 th bisa membaca? Maka hasilnya akan lebih dari lima guru SD mengatakan bahwa methoda yang baikuntuk pengajaran membaca anak adal metoda "mengeja". Metoda mengeja ini adalah methoda yang sangat berhasil membuktikan anak cepat dapat membaca huruf kata dan kalimat dan digunakan pertama kali pada Kurikulum Sekolah Dasar tahun 1975. Methoda ini terkenal dengan istilah methoda SAS.
Lalu kemudian tanyakan kepada 10 siswa tamatan SMA , dimana letak geografis  Indonesia pada dunia? Maka akan didapat kurang dari 5 orang slalu menjawab tidak tahu. Padahan ini dalam kurikulum 1975vadalah materi pelajaran SD. Dulu anak kelas VI SD akan bisa menjawab lantang bahwa Indonesia terletak di antara 6º LU – 11º LS dan 95º BT - 141º BT. Disinilah barangkali yang dimaksud diumpamakan nilai 7 ke nilai 10 itu, tetapi justru kita slalu mulai dari anka 0 (nol).
21 teukusyarifthayeb.jpg
Syarif Thayeb , Mentri Pendidikan dan Kebudayaan 1974-1978
29 daoedjoesoef.jpg
Daoed Yosoef , Mentri Pendidikan yang tidak merubah kurikulum 
Sejak Indonesia merdeka tercatat telah terjadi 11 kali perubahan kurikulum. Kurikulum yang pertama kali dipakai yakni tahun 1947 Kurikulum Rencana Pelajaran. Kemudian berganti menjadi Kurikulum Rencana Pendidikan Sekolah Dasar tahun 1964, Kurikulum Sekolah Dasar tahun 1968. Artinya pada zaman Orde Lama (Orla) atau zaman Presiden Soekarno berkuasa, terjadi 3 kali perubahan kurikulum.
Pada Orde Baru (Orba) atau zaman kekuasaan Presiden Soeharto, terjadi 5 kali pergantian kurikulum. Mulai dari Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) tahun 1973, Kurikulum Sekolah Dasar tahun 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, dan Revisi Kurikulum 1994 pada tahun 1997.
Lalu pada zaman reformasi, jika Kurikulum 2013 diberlakukan artinya terjadi 3 kali perubahan kurikulum. Pertama, Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 dan terakhir Kurikulum 2013 yang akan diberlakukan

Selasa, 09 Juli 2013

Penerapan Kurikulum 2013 dalam tahun pelajaran 2013/2014 tidak semua sekolah

Tidak semua sekolah dalam tahun pelajaran 2013/2014 menerapkan kurikulum 2013. Penerapan kurikulum yang mulai bertahap yang dimulai untuk kelas I dan IV SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA/SMK, ini juga tidak untuk semua sekolah. 

Penerapan Kurikulum 2013 pada Juli mendatang baru ditetapkan untuk 6.325 sekolah yang tersebar di 295 kabupaten/ kota, sekolah lain yang berminat juga boleh melaksanakan kurikulum baru tersebut. Namun, pemerintah menetapkan sejumlah syarat bagi sekolah yang bukan sasaran jika berminat menerapkan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru nanti.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam surat edarannya kepada kepala dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Rabu (5/6), menyatakan, sekolah yang tidak termasuk sekolah sasaran untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 bisa menerapkan secara mandiri. Namun, pelaksanaannya harus di bawah koordinasi dinas pendidikan daerah.

Oleh karena itu, dinas pendidikan di daerah diminta mendaftarkan sekolah yang berminat menerapkan Kurikulum 2013 melalui laman http://kurikulum.kemdikbud.go.id paling lambat 14 Juni. Dalam pendaftaran, dinas pendidikan diminta memperhatikan soal ketersediaan guru, akreditasi, dan waktu persiapan yang memadai.

Sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013 secara mandiri menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Anggaran pengadaan buku siswa dan guru ditanggung pemerintah daerah. Demikian juga pelatihan guru secara mandiri bisa dilakukan dengan anggaran sendiri, tetapi tetap berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk penyediaan instruktur yang diperlukan.

Penerapan Kurikulum 2013 tahun ini dimulai untuk kelas I dan IV SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA/SMK.

Selasa, 11 Juni 2013

PROFIL PERPUSTAKAAN

JAKA DOLOG
(RADEN INDRA JAYA)
SDN BRONDONG  I
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PASEKAN
KABUPATEN INDRAMAYU



Jl. Pabean No. 2 Desa Brondong kecamatan Pasekan Indramayu, telpon 082126776000

PROFIL PERPUSTAKAAN SDN BRONDONG  I

NAMA PERPUSTAKAAN                                         :  JAKA DOLOG (RADEN INDRA JAYA)
NAMA SEKOLAH                                                      :  SDN BRONDONG  I
JENIS PERPUSTAKAAN                                               :  PERPUSTAKAAN BUKU (NON DIGITAL)
KATEGORI PERPUSTAKAAN                                   : PERPUSTAKAAN SEKOLAH

GEDUNG PERPUSTAKAAN

BANGUNAN MILIK                                                     : SENDIRI
ASAL BANGUNAN                                                      : APBN 2909
TAHUN PEMBUATAN                                                : 2009


ALAMAT

ALAMAT                                                                      : JL. PABEAN NO. 2
DESA                                                                             : BNRONDONG
KECAMATAN                                                               : PASEKAN
KABUPATEN                                                                   : INDRAMAYU
PROPINSI                                                                      : JAWA BARAT
TELPON                                                                         : 082126776000
EMAIL                                                                           : gugus.tengiri@yahoo.co.id
WEBSITE                                                                       :gugustengiri.blogspot.com

SEKOLAH

NAMA SEKOLAH                                                         : SDN BRONDONG I
STATUS SEKOLAH                                                         : NEGERI
NSS                                                                                  :
NPSN                                                                               :
ALAMAT                                                                        : JL. PABEAN NO. 2
DESA                                                                             : BNRONDONG
KECAMATAN                                                               : PASEKAN
KABUPATEN                                                                 : INDRAMAYU
PROPINSI                                                                      : JAWA BARAT
TELPON                                                                         : 082126776000
EMAIL                                                                           : agus.warsono@ymail.com
WEBSITE                                                                       : ayokesekolah.blogspot.com



KOLEKSI  BUKU

A.    NON FIKSI
UNTUK SISWA
NO
KOLEKSI
JUMLAH
KETERANGAN
JUDUL
JILID
1
SEJARAH
20


2
IPTEK
40


3
BIOLOGI
10


4
FISIKA
5


5
MIPA
5


6




7





GURU /DEWASA
NO
KOLEKSI
JUMLAH
KETERANGAN
JUDUL
JILID
1
SEJARAH
5


2
IPTEK
10


3
BIOLOGI
10


4
FISIKA
5


5
MIPA
10


6
SASTRA/BUDAYA
40


7
INSIKLOPEDI
10
50

8
PENDIDIKAN
10


9
PERUNANG-UNDANGAN
5


10
KAMUS
5




B.    FIKSI

BACAAN SISWA
NO
KOLEKSI
JUMLAH
KETERANGAN
JUDUL
JILID
1
CERITA BERGAMBAR
100


2
KOMIK
5


3
CERITA ANAK
500


4
DONGENG
200


5
LEGENDA
50


6
SASTRA ANAK
5


7
MAJALAH ANAK
10


8
KORAN PELAJAR
100





BACAN GURU
NNO
KOLEKSI
JUMLAH
KETERANGAN
JUDUL
JILID
1
SASTRA
25


2
MAJALAH
20


3
KORAN
100


4
Lain-lain
20


5






PUTAKAWAN DAN PERSONALIA PERPUSTAKAAN

PUSTAKAWAN                                                         : AGUS WARSONO, SPd.I,MSi.
STAF PERPUSTAKAAN                                            : INDAH, SPd.I
STAF PERPIUSTAKAAN                                           : SUGIARTO, SKM
STAF PERPUSTAKAAN                                            : SYAIFUL
KEPALA SEKOLAH                                                    : AGUS WARSONO,SPd.I,MSi.

KEADAAN PERPUSTAKAAN
ASAL BANGUNAN                                                      : APBN 2909
BANGUNAN MILIK                                                     : SENDIRI
TAHUN PEMBUATAN                                                : 2009
INVENTARIS PERPUSTAKAAN



NO
NAMA BARANG
KONDISI
JUMLAH
BAIK
RUSAK RINGAN
RUSAK BERAT
1
LEMARI BUKU
2
2

4
2
RAK BUKU
2

2
4
3
RAK DATA
1


1
4
MEJA PUSTAKAWAN
1


1
5
KURSI PUSTAKAWAN
1


1
6
MEJA BACA
4


4
7
KURSI BACA
16


16
8
LEMARI KACA
1
2

3
9
PAPAN DATA
6


6
10
PAPAN MAJALA DIDNDING
2


2
11
PAPAN TULIS
2


2



KATALOGISASI

KATALOGISASI PERPUSTAKAAN JAKA DOLOG (INDRAJAYA) SDN BRONDONG  I menggunakan
Katalog buku dalam terbitan seperti perpustakaan pada umumnya.

PENGELOLAAN KOLEKSI
                                                                        
Pengelolaan koleksi dibaggi menjadi 2 yakni fiksi dan non  fiksi. Kemudian dibedakan  kembali menjadi bacaan siswa dan bacaan gusru/dewasa.

SIRKULASI PEMINJAMAN
                                                                             
Sirkulasi peminjaman dengan ketentuan
a.     Persiswa perjudul dalam sekali pinjam
b.     Layanan baca :
Baca disekolah
Baca dirumah/dibawa pulang ke rumah
c.      Layanan Peminjaman:
Pinjaman baca disekolah tanpa kartu peminjaman
Pinjaman di bawa pulang ke rumah siswa menggunakan kartu peminjaman
d.     Lama peminjaman di sekolah dibaca di lingkungan dalam sekolah dengan waktu saat sekolah buka
Lama pinjaman dibawa pulang diberi waktu pengembalian dengan menghitung
Banyak buku, banyak jilid sebuah judul, ketebalan sebuah buku, dan besar huruf sebuah buku.

KETATAUSAHAAN PERPUSTAKAAN
                                       
Ketatausahaan Perpustakaan Jaka Dolog (Indrajaya) SDN Brondong 1
Pengelolaan dilakukan oleh tenaga non pustakawan terdidik
Sajian data secara mandiri meski merupakan bagian inventaris sekola
Pengelola perpustakaan adalah bagian dari personil sekolah
Pengelolaan perpustakaan menggunakan prinsip pustaka untuk belajar artinya buku/pustaka yang dimiliki perpustakaan Jaka Dolog (Indra Jaya) SDN Brondong 1 merupakan media belajar siswa.


IMPLIKASI  PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN BAGI PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN.

Implikasi pengelolaan perpustakaan terlihat
Peningkatan gairah belajar siswa
Budi pekerti siswa
Peningkatan kegemaran membaca

PRESTASI PERPUSTAKAAN

Dipandang sebagai Perpustakaan terbaik di tingkat kecamatan



Indramayu, 1 Agustus 2013
Kepala SDN Brondong 1

AGUS WARSONO, SPd.I, MSi.
NIP. 196508291986101001






















                                             LAMPIRAN-LAMPIRAN












POTO GEDUNG PERPUSTAKAAN JAKA DOLOG (INDRAJAYA)
TAMPAK DEPAN








PRESENTASI LOMBA PERPUSTAKAAN
PERWAKILAN KECAMATAN PASEKAN


JAKA DOLOG
(RADEN INDRA JAYA)
SDN BRONDONG  I
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PASEKAN
KABUPATEN INDRAMAYU







BAB 1.
                                 MISI DAN KEBIJAKAN
“Perpustakaan sekolah dalam pendidikan dan pembelajaran untuk semua”.
1.1Misi      
Perpustakaan sekolah menyediakaninformasi dan ide yang merupakan fondasi agar berfungsi secara baik di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi para murid agar terampil belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agarmereka dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
1.2Kebijakan
Perpustakaan sekolah hendaknyadikelola dalamkerangka kerja kebijakan yang tersusun secara jelas. Kebijakan perpustakaan sekolah disusun denganmempertimbangkanberbagai kebijakan dan kebutuhan sekolah yang menyeluruh, serta mencerminkan etos, tujuan dan sasaran maupun kenyataansekolah.
Kebijakan tersebutmenentukan kapan, di mana, untuk siapa dan oleh siapa potensi maksimal akan dilaksanakan. Kebijakan perpustakaan akan dapat dilaksanakan bila komunitas sekolahmendukung dan memberikan sumbanganpada maksud dan tujuan yang ditetapkan di dalam kebijakan. Karena itu, kebijakan tersebut harus tertulis dengan sebanyak mungkin keterlibatan yang berjalan secara dinamis, melalui banyakkonsultasiyang dapat diterangkan,serta hendaknyadisebarkan seluas mungkin melalui media cetak.
Dengan demikian, filosofi, ide, konsep dan maksud untuk pelaksanaan dan pengembangannya akan makin jelas serta dimengerti dan diterima, sehingga hal itu dapat segera dikerjakan secara efektif dan penuh semangat. Kebijakan tersebut harus komprehensif serta dapat dilaksanakan.Kebijakan perpustakaan sekolah tidak boleh ditulis oleh pustakawan sekolah sendirian, tetapi harus melibatkan para guru dan manajemen senior. Konsep kebijakan harus dikonsultasikan secara luas di sekolah danmendapat dukungan melalui diskusi terbuka yang mendalam. Dokumen dan rencana kerja berikutnya akanmenjelaskan peranan perpustakaan dalamhubungannya dengan
berbagai aspek berikut:
•kurikulum sekolah
•metode pembelajaran di sekolah
•memenuhi standar dan kriteria nasional dan lokal
•kebutuhan pengembangan pribadidan pembelajaranmurid dan
•kebutuhan tenaga pendidikan bagi staf
•meningkatkanaraskeberhasilan.
Komponen yang memberikan sumbangan ikut ambil bagian dalam perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik dan efektifsecara maksimal adalahsebagai berikut:
•anggaran dan pendanaan
•tempat/lokasi
•sumberdaya
•organisasi
•ketenagaan
•penggunaan perpustakaan
•promosi.
Semua komponen tersebut di atas adalah penting di dalam kerangka kerja kebijakan dan
rencana kegiatanyang realistis. Aspek tersebut akan dibahas di dalam dokumen ini. Rencana kegiatan harus mencakup strategi, tugas, sasaran, pemantauan dan evaluasi secara rutin. Kebijakan dan rencana merupakan dokumen aktif yang harus selalu ditinjau ulang.
1.3Pemantauan dan Evaluasi
Dalam prosesmencapai tujuan perpustakaan sekolah, pihak manajemen harus secara kontinyu memantau kinerja layanan untuk menjamin bahwa strategiyang digunakan mampu mencapai berbagai sasaran yang telah ditentukan. Kegiatan pembuatan berbagai statistik harus dilakukan secara berkala guna mengetahui arah perkembangan. Evaluasitahunan hendaknya mencakup semua bidang kegiatan yang dimuat dalam dokumenperencanaan dan meliputi butir berikut:
•apakah kinerja layananmencapai sasaran dan memenuhi tujuan yang ditentukan perpustakaan, kurikulum dan sekolah
•apakah kinerja layanan memenuhi kebutuhan komunitas sekolah
•apakah kinerjamampu memenuhi kebutuhan yang berubah
•apakah sumberdaya layanan kinerjatercukupi
•dan apakah pembiayaan layanan kinerjaefektif. biaya
ndikatorkinerjautamaberikut inimerupakan alat yang berguna untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian tujuan perpustakaan:
Indikator penggunaan:
•pinjaman per anggota komunitas sekolah (dinyatakan per murid dan per tenaga pendidik )
•jumlah kunjungan perpustakaan per anggota komunitassekolah (dinyatakan per murid dan per tenaga pendidik)
•peminjamanper butiran materi perpustakaaan (yaitu perputaran koleksi)
•pinjamanper jam buka perpustakaan (selama jam sekolah dan setelah jam sekolah berakhir)
•pertanyaan referens yang diajukansetiapanggota komunitas sekolah (dinyatakan per murid dan per tenaga pendidik)
•penggunaan komputer dan sumber informasi terpasang.
Indikator sumberdaya:
•jumlah buku yang tersedia untuk setiap anggota komunitas sekolah
•ketersediaan terminal/komputer mejauntuk setiap anggota komunitas sekolah
•ketersediaan akses terpasang komputer untuk setiap anggota komunitas sekolah
Indikator sumber daya manusia:
•nisbah antara staf ekuivalentenaga penuh-waktu dengananggota komunitas sekolah
•nisbah antara staf ekuivalentenaga penuh-waktu dengan penggunaan perpustakaan
Indikator kualitatif:
•survei kepuasan pengguna
•kelompokfokus (focus groups)
•kegiatan konsultasi
Indikator biaya:
•biaya per unit untuk berbagai fungsi, layanan dan kegiatan
•biayastafperfungsi (contoh, peminjaman buku)
•jumlah biaya perpustakaanuntuk setiap anggotamasyarakatsekolah
•jumlah biaya perpustakaan yang dinyatakan dalam prosentase dari jumlah anggaransekolah
•biaya media yang dinyatakan dalam prosentasejumlah anggaran sekolah
Indikator perbandingan:
•Tolok ukur data statistik dibandingkan dengan layanan perpustakaan yang relevanserta terbandingkan di sekolah lain dengan besaran dan karakteristik yang sama.

BAB 2
Tujuan perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
  • Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan
  • Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetauan kehidupan social dan politik
  • Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
  • Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia
  • Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya
  • Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa
  • Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.
BAB 3
Peran Perpustakaan
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkattkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, trekait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.[1]

BAB 4
 SUMBERDAYA
“Perpustakaan sekolah harus memperoleh dana yang mencukupi dan berlanjut untuk tenaga yang terlatih,materi perpustakaan, teknologidan fasilitasserta aksesnya harus bebas biaya”
4.1 Pendanaan dan Anggaran Perpustakaan Sekolah
Untuk menjamin agar perpustakaan memperoleh bagian yang adil dari anggaran sekolah , butir berikut penting artinya:
•memahamiproses penganggaran sekolah
•menyadari jadwal siklus anggaran
•mengenal siapa yang menjadi tenaga penting
•memastikanbahwa segala kebutuhan perpustakaan teridentifikasi.
Dalam merencanankan anggaran komponenrencana anggaran berikut mencakup:
•biaya pengadaan sumberdaya baru (misalnya, buku, terbitan berkala/majalah dan bahan terekam/tidak tercetak); biaya keperluan promosi (misalnya, poster)
•biaya pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan keperluan administrasi
•biayaberbagai aktivitas pameran dan promosi
•biaya penggunaanteknologi komunikasi dan informasi (ICT), biaya perangkat lunak dan lisensi, jika keperluan tersebut belum termasuk di dalam biayateknologi dan komunikasi informasiumum di sekolah.
Sebagai ketentuanumum, anggaran materialperpustakaan sekolah paling sedikit adalah 5% untuk biaya per murid dalam sistim persekolahan, tidak termasuk untuk belanja gaji dan upah, pengeluaran pendidikan khusus,anggarantransportasi sertaperbaikan gedung dan sarana lain.
Biaya untuk tenaga perpustakaan mungkindapat dimasukkan di dalam anggaran perpustakaan, meskipun di sebagian sekolah hal itu lebih tepatdimasukkan di dalam anggaranstafumum.Hendaknyadiperhatikan bahwa pada saat menghitung biaya tenaga untuk perpustakaan, maka pustakawan sekolah perlu dilibatkan. Jumlah uang yang tersedia untuk ketenagaanberkaitan erat dengan isupenting, seperti berapa lama jam buka perpustakaan dapat diselenggarakan dan standar serta bentuk layanan yang dapat diberikan. Proyek khusus dan perkembangan lainnyaseperti kebutuhan rak baru memerlukan permintaan anggaran tersendiri.
Penggunaan anggaran harus direncanakan secara cermatuntuk keperluan setahun serta berkaitan dengan kerangka kerja kebijakan. Laporan tahunan hebdaknya dapat memberikan gambaran bagaimanaanggaran telah digunakan serta kejelasan apakah jumlah uang yang digunakan untuk perpustakaan telah mencukupi untuk tugas perpustakaan sertamencapai sasarankebijakan.
Pustakawan sekolah harus mengetahui secara jelas pentingnya anggaran yang cukup untuk perpustakaan, dan perlu menyampaikan ke manajemen senior karena perpustakaan melayani seluruh komunitas sekolah. Untuk meningkatkan anggaran perpustakaan sekolah, berikut ini perlu menjadi bahan pertimbangan:
•besarantenaga perpustakaan sekolah dan koleksi perpustakaan dapat dijadikan tolok ukur pencapaian akademik
•murid yangmencapainilai lebih tinggi dari standar ujian pada umumnya berasal dari sekolah yang mempunyai tenaga perpustakaan, buku dan terbitan berkala/majalah dan bahan pandang-dengar yang lebih banyak dibandingkan sekolah lainnya, tanpa memandangfaktor lain seperti faktorekonomi.
4.2 Lokasi dan Ruang
Peran pendidikan yang kuat dari perpustakaan sekolah harus tercermin pada fasilitas, perabotan dan peralatannya. Fungsi dan penggunaan perpustakaansekolahmerupakan factor penting untuk diperhatikan takalamerencanakan gedung sekolah barudan mereorganisasigedung sekolah yang sudah ada. Kendati tidak ada ukuran universal untuk fasilitasperpustakaan sekolah, namun merupakan sesuatu yang bermanfaat danmembantu jika kita memiliki formula sebagai dasar dalam menghitung perencanaan, agar setiap perpustakaan yang baru didisain memenuhi kebutuhan sekolah dengan cara palingefektif. Pertimbangan berikut ini perlu disertakandalam proses perencanaan:
•lokasi terpusat atau sentral,bimana mungkindi lantai dasar
•akses dan kedekatan,dekat semua kawasan pengajaran
•faktor kebisingan, paling sedikit di perpustakaan tersedia beberapa bagian yang bebas dari kebisingan dariluar
•pencahayaanyang baik dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu penerangan
•suhu ruangan yang tepat (misalnya, adanya pengatur suhu ruangan ataupun ventilasi yang mencukupi) untukmenjamin kondisi bekerja yang baik sepanjang tahun disamping preservasikoleksi
•disain yang sesuai gunamemenuhi kebutuhanpenderita cacad fisik
•ukuran ruang yang cukup untuk penempatankoleksi buku,fiksi dan non-fiksi, bukusampul tebal maupuntipis, suratkabar danmajalah, sumber non-cetak serta penyimpanannya, ruang belajar, ruang baca, komputer meja, ruang pameran, ruang kerja tenaga dan meja perpustakaan
•fleksibitas untuk memungkinkan keserbaragaman kegiatan serta perubahan kurikulum dan teknologipadamasa mendatang
Daftar berbagai ruangan yang berbeda-beda berikut ini layak dipertimbangkan ketikamerencanakanperpustakaan baru:
•kawasan ruang belajar dan riset untuk penempatan meja informasi, laci katalog, katalog terpasang, meja belajar dan riset, koleksi referensi dan dasar
•kawasan ruang baca informal untukbuku danmajalah yangmendorong literasi, pembelajaransepanjang hayat, dan membaca untuk keceriaan
•kawasan ruang instruksional dengan kursi yang disusun untukkelompok kecil, kelompokbesar daninstruksional formalseluruhkelas, “dinding pengajaran”,dengan kawasanteknologipengajaran danpameranyang sesuai
•kawasan ruangproyekkelompok dan produksi untuk kerja fungsional danpertemuanperorangan, kelompok maupun kelas, serta fasilitas untuk produksi media
•kawasan ruang administrasi untuk meja sirkulasi, ruang kantor, kawasan untuk memproses materimedia perpustakaan, penyimpanan peralatan pandang-dengar, dan kawasan materi serta alat tulis kantor.
4.3 Perabot dan Peralatan
Disain perpustakaan sekolah memainkan peran utama menyangkutbagaimana perpustakaan melayanisekolah. Penampilan estetisperpustakaan sekolah memberikanrasa nyaman dan merangsang komunitas sekolah untuk memanfaatkan waktunya di
perpustakaan. Perpustakaan sekolah yang dilengkapi secara tepat hendaknyamemiliki
karakteristik sebagaiberikut:
•rasa aman
•pencahayaanyang baik
•didisain untuk mengakomodasi perabotan yangkokoh, tahan lama dan fungsional, sertamemenuhiperyaratan ruang, aktivitas dan pengguna perpustakaan
•didisain untuk menampungpersyaratan khususpopulasi sekolah dalam arti cara paling restriktif.
•didisain untuk mengakomodasi perubahan padaprogram sekolah, program pengajaran , serta perkembangan teknologi audio, video dan data yang muncul.
•didisain untuk memungkinkan penggunaan,pemeliharaan serta pengamanan yang sesuai menyangkutperabotan,peralatan, alat tulis kantor danmateri.
•dirancang dan dikelolauntuk menyediakanaksesyangcepatdan tepat waktu ke aneka ragam koleksi sumber dayayang terorganisasi.
•dirancang dan dikelola sehinggasecara estetis pengguna tertarik dan kondusif dalamhiburan serta pembelajaran, dengan panduan dan tanda-tandayang jelas dan menarik
4.4 Peralatan Elektronik dan Pandang-dengar
Perpustakaan sekolah mempunyai peran penting sebagai pintu gerbang bagi masyarakat masa kini yang berbasis informasi. Karena alasan inilah, maka perpustakaan sekolah harus menyediakan akses ke semuaperalatan elektronik, komputer, dan pandang-dengar. Peralatan tersebut meliputi:
•komputermeja dengan akses Internet
•katalog akses publik yang di sesuaikan denganusia dan tingkat murid yang berbeda
•tape-recorder
•perangkat CD-ROM
•alat pemindai (scanner)
•perangkat video (video players)
•peralatan komputer, khusus disesuaikan untuk pengguna tuna netra ataupun menderita cacad fisik lainnnya.
Perabotan komputer hendaknyadidisain untuk anak-anak danmudah disesuaikan guna meneuhi ukuranfisik yangberbeda.
4.4.1 Sumberdaya Materi
Ruang perpustakaan berstandar tinggi dan memilikisejumlah besarsumberdaya
berkualitas tinggi merupakan hal penting.Karena alasan tersebut,maka kebijakan manajemen koleksi bersifat penting.Kebijakan ini menjelaskan maksud, ruang lingkupdan isi koleksi termasuk akses ke sumber eksternal.
4.5 Kebijakan Manajemen Koleksi
Perpustakaan sekolah hendaknyamenyediakan akses ke sejumlah besar sumberdaya yang memenuhikebutuhan penggunaberkaitan dengan pendidikan, informasi dan pengembangan pribadi. Perkembangan koleksiyang terus menerus merupakan keharusan untuk menjaminpenggguna memperoleh pilihan terhadapmateribaru secara tetap. Tenaga perpustakaan sekolah harus bekerjasama denganadministrator dan guru agar dapat mengembangkan kebijakan manajemenkoleksibersama. Pernyataan kebijakan semacam itu harusberdasarkan kurikulum, kebutuhan khusus dan kepentingankomunitas sekolah, danmencerminkan keanekaragaman masyarakat di luar sekolah. Unsurberikut hendaknyadimasukkandalam pernyataankebijakan:
•Manifesto Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO – Misi
•Pernyataan Kebebasan Intelektual
•Kebebasan Informasi
•Tujuankebijakan manajemen koleksi dan kaitannya pada sekolah dan kurikulum

•Program jangka pendek dan panjang

Hubungan perpustakaan dengan bacaan
Perpustakaan dan bahan bacaan adalah dua kata yang saling bertautan. Karena di perpustakaanlah bahan pustaka dikumpulkan, diproses, dan disebarluaskan (didistribusikan) kepada para pembaca/pemakai perpustakaan . Adapun koleksi perpustakaan di negara kita sebagian besar berupa buku atau book material dan masih jarang perpustakaan yang memiliki koleksi berupa non-book material seperti film, kaset film strip, slides, piringan hitam, peta, globe, dan sebagainya.
                                            
PENUTUP

Peran penting pemustaka dalam mengembangkan citra dan layanan perpustakaan sebagai bagian integral pendidikan di semua jenjang tidak bisa dijadikan nomer dua lagi.
Ketersediaan buku dan tingkat pelayanan kepada pemustaka menjadi dua faktor penting pencitraan perpustakaan di mata pengguna.
Masih banyak yang harus dibenahi memang, tapi dengan semakin meningkatnya peran perpustakaan dan, apalagi dijadikan salah satu butir akreditasi, menjadikan pemustaka sebagai agen perubahan di lingkingan internal institusi.



                                 SELESAI

Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).
Peran Perpustakaan
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkattkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, trekait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.[1]
Tujuan perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka: a. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan; b. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik; c. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik; d. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia; e. Dapat meningkatkan tarap kehidupan seharihari dan lapangan pekerjaannya; f. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa; g. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.[2]
1.       Sinaga, Dian Mengelola Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007) hlm. 15
2.       Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita Perpustakaan (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm 41,42







Agus warsono, SPd.I,MSi
Guru SDN BRONDONG 1



Ruang Iklan